A. Definition Counseling
1.
Introduction to counseling and art and
science prespective (third edition) counseling can more appropriately be
understood as a dynamic process as sociated with an energing proffesion. It
involves a professionallyb trained counselor as sisting a client with
particular concerns. In this process the caunselors can use a variety of
conseling strategies such as individual group, or family counseling to assist
the client to bring about bereficial changes. These strategies, can generete a
variety of out comes, some of these are
facilitating behavior changes enhacing coping shill promoting decision making,
and improving relationship.
2.
Definition
of counseling has been offered by English and English, who state that
counseling is a relationship in which one parson endeavors to help another to
understand and solve has adjustment problem. The area of adjustment is often
indicated: education counseling,vocational counseling, social counseling, etc.
3.
There have always been “ counselors”
people who listen to others and help them resolve difficulties butvthe word
counselor has been missused over the years by connecting it with descriptive
adjective to promote products. Those, one hears of carpet counselors color
coordination counselorss, pest control counselors, finansial counselors and so
on. These counselors are mostly glory fied sales person or advice givers. They
are to proffesional counseling what furniture doctor or medicine.
Counseling
as a proffesion grew out.mof the guidance movement in opposition to tradisional
psycotherapy. Yet today proffesional counseling encampasses within its
paractice clinicians two focus on growt and wellnes as well as the remediation
of mental desordes. To understand what counseling is now.it is important first
to understand the concept of guidance and psychotherapy and the history of
profession.
4.
Konseling
adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan
dan pemberian kesempatan dari konselor terhadap klien, konselor mempergunakan
pengetahuan dan keterampilanya untuk membantu klienya mengatasi
masalah-masalahnya.
5.
Konseling
adalah semua bentuk hubungan antara bentuk hubungan antara dua orang dimana
yang seorang yaitu klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara
efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.
6.
Konseling
menurut saya: konseling adalah hubungan antara dua orang individu
yang salah satu individu disebut konselor sebab memiliki ketrampilan khusus
untuk berperan sebagai pemberi bantuan atau bimbingan yang di tujukan kepada
konseli sebagai individu yang menerima batuan atau bimbingan agar mampu
menyesuikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan
lingkungannya.
B. Tujuan
Konseling
1.
Mengadakan
perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih
produktif dan memuaskan.
2.
Tujuan
konseling membantu siswa menjadi lebih matang dan lebih
mengaktualisasikan dirinya, membantu siswa maju dengan cara positif, membantu
dalam sosialisasi siswa maju dengan memanfaatkan sumber dan potensinya sendiri.
3.
Pemahaman. Adanya pemahaman terhadap akar dan perkembangan kesulitan emosional
mengarah kepada peningkatan kapasitas untuk lebih memilih control rasional
ketimbang perasaan dan tindakan.
4.
Berhubungan dengan orang lain. Menjadi lebih mampu membentuk dan mempertahankan
hubungan yang bermakna dan memuaskan bagi orang lain; misalnya, dalam keluarga
atau di tempat kerja.
5.
Pemecahan masalah. Menemukan pemecahan problem tertentu yang tak bisa
dipecahkan oleh klien sendiri. Menurut kompetensi umum dalam pemecahan masalah.
6.
Pencerahan. Membantu klien mencapai kondisi kesadaran spiritual
yang lebih tinggi.
7.
Pendidikan psikologi. Membuat klien mampu menangkap ide dan teknik untuk
memahami dan mengontrol tingkah laku.
8.
Penerimaan diri. Pengembangan sikap poitif terhadap diri, yang
ditandai oleh kemampuan menjelaskan pengalaman yang selalu menjadi subjek
kritik diri dan penolakan.
C. Fungsi
Konseling
1.
Fungsi
Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta didik (siswa) agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, siswa diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2.
Fungsi
Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Melalui fungsi ini,
konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat
digunakan adalah layanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa
masalah yang perlu diinformasikan kepada para siswa dalam rangka mencegah
terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman
keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free
sex).
3.
Fungsi
Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih proaktif dari
fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.
Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork
berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan
secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai
tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini
adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain
storming), home room, dan karyawisata.
4.
Fungsi
Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi
ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5.
Fungsi
Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir
atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama
dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6.
Fungsi
Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
siswa (siswa). Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai siswa,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan siswa secara
tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode
dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan
dan kecepatan siswa.
7.
Fungsi
Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa (siswa) agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Daftar Pustaka
Burks,
Herbert M. 1979. Theory of Counseling. New york : Michigan State University.
Gladding,
Samuel.T. 2009. Counseling a
Comprehensive Proffesion. New jersey : Pearson Education.
McLeod, J.2008. Pengantar Konseling. Teori dan Study Kasus. Jakarta : Kencana
Nystol,
Michael S. 2006. Introduction to
Counseling and Art and science Prespective.
New York : Pearson Education, Inc
McLeod, J. 2004. An
Introduction to Counseling. Maidenhead: Open University Press.
Fungsi bimbingan dan konseling memang sangat kompleks.
BalasHapussalam mas
https://irvanhermawanto.blogspot.co.id/2017/02/fungsi-layanan-bimbingan-dan-konseling.html